Selasa, 11 Februari 2014

Aplikasi Ikhtiar dan tawakal



Aplikasi Ikhtiar dan tawakal
               Ikhtiar
1.   Pengertian Ikhtiar 
       Kata ikhtiar berasal dari bahasa Arab (ikhtara-yakhtaru-ikhtiyaaran) yang berarti memilih. Ikhtiar diartikan berusaha karena pada hakikatnya orang yang berusaha berarti memilih.
       Adapun menurut istilah, berusaha dengan mengerahkan segala kemampuan yang ada untuk meraih suatu harapan dan keingina yang dicita-citakan, ikhtiyar juga juga dapat diartikan sebagai usaha sungguh-sungguh yang dilakukan untuk mendapatkan kebahagiaan hidup, baik di dunia maupun di akhirat.


2.    Perintah untuk Berikhtiar
Dalil-dalil yang mewajibkan kita berikhtiar, antara lain :
a.    Surat al-Jumu’ah ayat 10. Yang artinya :”Apabila salat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di bumi, carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung”.
b.    H.R. al-Bukhori nomor 1378 dari Zubair bin Awwam r.a
Yang artinya : “Sungguh, jika sekiranya salah seorang diantara kamu membawa talinya(untuk mencari kayu bakar), kemudian ia kembali dengan membawa seikat kayu di atas punggungnya, lalu ia jual sehingga Allah mencukupi kebutuhannya(dengan hasil itu) adalah lebih baik daripada meminta-minta kepada manusia, baik mereka(yang diminta) member atau menolaknya.

3.    Bentuk-bentuk Ikhtiar 
       Sebagai muslim kita harus mengenali bentuk-bentuk perilaku ikhtiar, agar kelak dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-sehari, di antaranya sebagai berikut :
a.    Mau bekerja keras dalam mencapai suatu harapan dan cita-cita.
b.    Selalu bersemangat dalam menghadapi kehidupan.
c.    Tidak mudah menyerah dan putus asa.
d.    Disiplin dan penuh tanggung jawab.
e.    Giat bekerja dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup.
f.    Rajin berlatih dan belajar agar bisa meraih apa yang diinginkannya.

4.    Dampak Positif Ikhtiar
       Banyak nilai positif yang terkandung dalam perilaku ikhtiar, di antaranya sebagai berikut :
a.    Terhindar dari sikap malas.
b.    Dapat mengambil hikmah dari setiap usaha yang dilakukannya.
c.    Memberikan contoh tauladan bagi orang lain.
d.    Mendapat kasih sayang dan ampuna dari Allah SWT.
e.    Merasa batinnya puas karena dapat mencukupi kebutuhan hidupnya.
f.    Terhormat dalam pandangan Allah dan sesame manusia karena sikapnya.
g.    Dapat berlaku hemat dalam membelanjakan hartanya.


5.    Membiasakan Diri Berikhtiar
       Sikap perilaku ikhtiar harus dimiliki oleh setiap muslim agar mampu menghadapi semua godaan dan tantangan dengan kerja keras dan ikhtiar. Untuk itu hendaklah perhatikan terlebih dahulu beberapa hal berikut :
a.    Kuatkan iman kepada Allah SWT.
b.    Hindari sikap pemalas.
c.    Jangan mudah menyerah dan putus asa.
d.    Berdo’a kepada Allah agar diberi kekuatan untuk selalu berikhtiar.
e.    Giat dan bersemangat dalam melakukan suatu usaha.
f.    Tekun dalam melaksanakan tugas, Pandai-pandai memanfaatkan waktu.
g.    Tidak mudah putus asa, selalu berusaha memajukan usahanya.
6. Contoh-contoh Ikhtiar
Contoh-contoh ihktiar yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali karena allah memberi kebebasan untuk manusia berikhtiar dengan syarat tidak melanggar syariat allah swt, contoh ikhtiar seperti belajar dengan tekun agar mendapat nilai yang baik, seorang ayah bekerja untuk mencukupi kebutuhan keluarganya, dan lain sebagainya.
    7.  Manfaat Ikhtiar
     Seorang muslim yang senantiasa berikhtiar akan memiliki dampak positif, di antaranya sebagai berikut :
1. Merasakan kepuasan bathin, karena telah berusaha dengan sekuat tenaga dan kemampuanya yang di miliki.
2. Terhormat di hadapan allah dan sesama manusia.        
3. Dapat berhemat karena merasakan susahnya bekerja.
4. Tidak mudah berputus asa.
      
     Tawakkal

1.    Pengertian Tawakkal
       Kata tawakkal berasal dari bahasa Arab yang artinya pasrah dan menyaerah. Secara istilah, tawakkal berarti sikap pasrah dan menyerah terhadap hasil suatu pekerjaan atau usaha dengan menyerahkan sepenuhnya kepada Allah SWT .
     
  Tawakkal dapat diberi pengertian berserah diri kepada Allah SWT setelah semua proses pekerjaan atau amalan lain sudah dilakkan secara optimal.  Tawakkal harus dilakukan setelah ada usaha dan kerja keras dengan menerahkan segala kemampuan yang dimiliki. Akan tetapi, ketika seseorang belum berusaha  secara optimal untuk mencapai suatu angan atau cita-citanya, kemudian ia pasrah atau berserah diri, maka orang tersebut belum dapat dikatakan tawakkal.
       Serahkan semua urusan hanya kepada Allah SWT, jangan menggantungkan sesuatu kepada selain Allah. Sebab, hanya Allah-lah yang mempunyai kekuasaan atas segala sesuatu. Segaloa usaha dan kerja keras tidak akan berarti apa-apa, jika Allah tidak menghendaki keberhasilan ats usaha itu. Manusia boleh berharap dan harus terus berusaha dengan seganap daya upaya, namun jangan lupa bahwa manusia tidak dapat menentukan suatau usaha itu berhasil atau gagal.
       Dengan demikain, tawakkal dilakukan sesuai dengan aturan yang benar, sehinga tidak ada penyimpangan akidah dan keyakinan dari perbuatan tawakkal yang salah.

2.    Perintah Bertawakal
       Tawakal kepada Allah termasuk perkara yang diwajibkan dalam Islam. Allah berfirman dalam surat Ali-Imran ayat 159, yang artinya “ Maka disebabkan rahmat Allah-lah kamu berlaku lemah membut terhadap mereka. sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu , kaena itu maafkanlah mereka dan bermusawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah, Sungguh Allah mencintai orang yang bertawakal”.Dan dalam surat al-Maidah ayat 23 yang artinya “…dan bertawakallah kamu hanya kepada Allah, jika kamu orang-orang yang beriman.

3.    Bentuk-bentuk Bertawakal
       Sebagai muslim kita harus mengenali bentuk-bentuk perilaku tawakkal, agar kelak dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-sehari, di antaranya sebagai berikut :
a.    Melakukan sesuatu atas dasar niat ibadah kepada Allah SWT.
b.    Tidak menggantungkan keberhasilan suatu usaha kepada selain Allah SWT.
c.    Bersikap pasrah dan siap menerima apa pun.
d.    Tidak memaksakan kehendak atau keinginan kepada siapa pun dan pihak mana pun.
e.    Bersikap tegar dan tenang, baik dalam menerima keberhasilan maupun kegagalan.
Contoh :
1)    Rajin belajar dan tawakal dengan berdoa kepada Allah akan menghasilkan kemudahan dalam mengerjakan soal.
2)    Ayah dan Ibu Ahmad adalah petani kecil. Ia sangat mendambakan agar Ahmad kelak menjadi anak saleh yang cerdas. Sebagai muslim dan muslimat yang taat beragama, setiap hari mereka selalu berdoa dan bertawakal kepada Allah semoga keluarganya hidup tentram di bawah ridho Allah.

4.    Dampak Positif Tawakal

a.    Memperoleh kepuasan batin karena keberhasilan usahanya mendapat ridho Allah. b.    Memperoleh ketenangan jiwa karena dekat dengan Allah yang mengatur segala-galanya. Mendapatkan keteguhan hati.

5.    Membiasakan Diri Berperilaku Tawakal
       Manusia harus sadar dirinya lemah, terbukti sering mengalami kegagalan. Keberhasilan usaha manusia ada pada kuasa dan kehendak Allah semata-mata. Oleh sebab itu, manusia harus mau bertawakal kepada Allah setelah melakukan usaha secara sungguh-sungguh. Orang yang tawakal berarti menunggu keberhasilan usahanya. Oleh sebab itu, pada waktu tawakal hendaknya memperbanyak doa kepada Allah agar usahanya berhasil baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar